Ayah Biadab Tanpa Nurani di Kesugihan, Cilacap Diduga Menghamili Anak Kandungnya, Penyintas Kini Hamil 8 Bulan

photo author
- Kamis, 21 Agustus 2025 | 06:54 WIB
Ayah Biadab Tanpa Nurani di Kesugihan, Cilacap Diduga Menghamili Anak Kandungnya, Penyintas Kini Hamil 8 Bulan (ilustrasi tbnews)
Ayah Biadab Tanpa Nurani di Kesugihan, Cilacap Diduga Menghamili Anak Kandungnya, Penyintas Kini Hamil 8 Bulan (ilustrasi tbnews)

Ivoknews.com - Dari Kecamatan Kesugihan, Cilacap, tersiar kabar yang membuat dada sesak dan kepala mendidih.

Seorang ayah berinisial S diduga tega memperkosa dan menghamili anak kandungnya sendiri yang kini berusia 20 tahun. Sebuah perbuatan bejat yang melampaui batas nalar manusia.

Kasus ini terungkap setelah sebuah komunitas perempuan di Cilacap (Puan Cilacap) menerima aduan masyarakat dan menelusuri peristiwa ini sejak Juli 2025.

Dari hasil penelusuran, warga sekitar ternyata sudah lama mengetahui adanya peristiwa ini, bahkan sempat “disidang” oleh pihak warga.

Ya, peristiwa sekeji ini hanya dijadikan bahan bisik-bisik dan musyawarah keluarga, seolah-olah tubuh seorang anak bisa ditawar dengan rapat tertutup.

Langkah Pendampingan yang Sudah Ditempuh

Puan Cilacap tidak tinggal diam. Komunitas ini telah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA), tepatnya UPTD PPA, untuk memastikan penyintas mendapatkan perlindungan, pendampingan psikologis, dan akses medis.

Sejak 13 Agustus 2025, penyintas sudah berada dalam pemantauan dan pendampingan terbatas, meski kebutuhan perlindungan jangka panjang masih mendesak segera dipenuhi negara.

Hidup dalam Jeratan Sang Predator

Sejak kecil, penyintas hidup dalam kondisi rentan. Ibunya meninggal ketika ia baru berusia 3 tahun.

Ia hanya tinggal bersama nenek dan ayah kandungnya—ayah yang justru berubah menjadi monster dalam rumahnya sendiri.

Kini, anak itu hamil dengan usia kandungan delapan bulan. Sejak 13 Agustus 2025, ia berada dalam pantauan dan pendampingan terbatas.

Bayangkan betapa panjang penderitaan yang harus ditanggungnya: dihancurkan oleh orang yang seharusnya menjadi pelindung, kini terpaksa menanggung beban kehamilan dari perbuatan biadab.

Kebiadaban yang Tak Bisa Ditutup-Tutupi

Mari bicara apa adanya: jika dugaan ini benar, S bukan hanya ayah gagal, tapi pemangsa yang pantas disebut binatang buas berselubung manusia.

Ia menjadikan rumah sendiri sebagai neraka, dan menjadikan darah dagingnya sebagai korban. Tidak ada alasan, tidak ada pembelaan, dan tidak ada ruang maaf untuk perbuatan semacam ini.

Yang lebih menyakitkan, masyarakat sekitar tahu, tapi memilih diam. Diam adalah bentuk pembiaran. Diam berarti ikut melindungi predator.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Faizur Rouf

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X