Sejarah Kabupaten Banjarnegara, Apa Hubungannya Dengan Kerajaan Pajang

Ivoknews.com - Membahas sejarah memang hal yang sangat menarik, kali ini kita akan membahas sejarah Kabupaten Banjarnegara secara lengkap. 

Sebelum membahas sejarah tentu harus tau dimana Kabupaten Banjarnegara dan bagaimana keadaan alamnya ? 

Kabupaten Banjarnegara adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kabupaten ini terletak di dataran tinggi Dieng, dengan ketinggian antara 800-900 meter di atas permukaan laut. 

Kabupaten Banjarnegara memiliki luas wilayah sekitar 1.025,51 km² dan berpenduduk sekitar 200.000 jiwa. Kabupaten ini terdiri dari 7 kecamatan dan 85 desa.

Ibu kota Kabupaten Banjarnegara adalah kota Banjarnegara, yang merupakan kota terbesar di kabupaten ini. 

Kota Banjarnegara terkenal dengan obyek wisata Dieng Plateau, yang merupakan kawasan pegunungan dengan beberapa gunung api aktif. 

Dieng Plateau juga memiliki beberapa candi Hindu yang masih terawat dengan baik, seperti Candi Arjuna, Candi Gatotkaca, dan Candi Semar.

Kabupaten Banjarnegara juga merupakan salah satu sentra produksi tekstil di Indonesia, dengan banyaknya industri tekstil yang beroperasi di kabupaten ini. 

Selain itu, kabupaten ini juga memiliki potensi pertanian yang cukup besar, dengan tanaman padi, jagung, kedelai, dan kacang-kacangan sebagai tanaman utama yang ditanam di kabupaten ini.

Selain itu, Kabupaten Banjarnegara juga merupakan salah satu kabupaten dengan tingkat kesejahteraan yang tinggi di Provinsi Jawa Tengah. 

Hal ini terlihat dari tingkat pendidikan yang tinggi, serta tingkat kemiskinan yang relatif rendah di kabupaten ini. 

Kabupaten Banjarnegara juga memiliki akses yang cukup baik ke fasilitas kesehatan, dengan adanya beberapa rumah sakit dan klinik yang tersebar di seluruh kabupaten ini.

Sejarah Kabupaten Banjarnegara

Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Sejarah Kabupaten Banjarnegara dimulai pada tahun 1831, saat R.Tumenggung Dipoyudo IV diusulkan oleh Sri Susuhunan Pakubuwono VII untuk menjadi bupati Banjar, berdasarkan Resolutie Governeor General Buitenzorg tanggal 22 Agustus 1831 nomor I. R.Tumenggung Dipoyudo IV berjasa kepada pemerintah Mataram dalam perang Diponegoro, sehingga diputuskan untuk mengisi jabatan Bupati Banjar yang telah dihapus statusnya.