MENGERIKAN! Inilah Sosok Pemimpin Pasukan Setan yang Dikenal Kebal Peluru

Ivoknews.com - Pejuang Indonesia zaman dahulu dikenal sakti mandraguna, mulai dari yang kebal peluru, tidak mempan bacok hingga bisa menghilang.

Seperti sosok Pahlawan Ma Sentot dikenal juga memiliki kesaktian mandraguna bahkan membuat Belanda kalang kabut

dulunya Ma Sentot memimpin  satuan yang dijuluki pasukan setan yang dulu lawan jika mendengarnya akan kabur.

Kolonel Sentot adalah salah satu pejuang Indonesia yang berhasil membuat penjajah kalang kabut, pria yang memiliki nama lengkap Muhammad Asmat Sentot Sebenarnya bukan keturunan rakyat biasa.

Ma Sentot lahir di Kabupaten Indramayu 17 Agustus 1925 dan keturunan  seorang priya’i yang rendah hati.

Alih-alih memilih hidup dengan harta dan jabatan beliau mengambil jalan untuk membantu Indonesia merebut Kembali kemerdekaanya hingga akhirnya Ma Sentot masuk dalam Pendidikan militer buatan jepang dan bergabung ke Pasukan Pembela Tanah Air atau bias disebut PETA.

sejak saat itu juga nama Ma Sentot  muali dikenal banyak orang karena bakat dalam militernya hingga Ma Sentot mendapat jabatan Kolonel.

Bukan ciri khas kolonel Sentot jika tidak membuat takut para pasukan Belnada pada saat  Agresi Militer pertama tahun 1947.

Ma Sentot membuat lascar pejuang pada saat itu bernama pasukan setan. Uniknya dari pasukan itu meski digadang-gadang pasukan yang hebat zaman itu namun persenjataan yang dipakai ternyata hasil rampasan dari jepang dan belanda di masa itu.

Meskipun begiu pasukan setan ini berhasil membuat Belanda yang mecoba menguasa Indonesia Kembali waktu  itu jadi dibuat kewalahan bahkan Belanda sampai melempar granat kerumah-rumah warga

karena tidak tahu bagaimana lagi caranya agar bisa menang melawan strategi pasukan setan Bukan hanya belanda yang harus merasakan pahitnya berhadapan dengan pasukan yang satu ini.

namun  juga pemberontakan tanah air tepatnya pemberontakan Darul Islam Tentara Islam Indonesia atau DITII bergejolak di tanah air.

Pasukan Setan Ketika masuk Jawa Barat sudah  disambut dengan gempuran pemberontakan tanah air itu sehingga pertempuran panas tidak dapat dihindari.

banyak korban berjatuhan dari kedua belah pihak hingga pada tahun 1962 pentolan dari DITII Kartosuwiryo ditanggap dan otomatis membuat  redam pemberontakan di tanah air.