Kisah Nyai Samirah Dayang di Alas Kalang, Ungkapan 'Jalmo Moro Jalmo Mati'

Ivoknews.com - Pulau Jawa diyakini sebagai tempat yang penuh dengan misteri dan kejadian-kejadian gaib. Banyak cerita tentang manusia yang berubah wujud menjadi bagian dari dunia astral, salah satunya adalah kisah Nyai Samirah di Alas Kalang. 

Menurut Om Hao, praktisi supranatural, Nyai Samirah datang ke Alas Kalang dalam kondisi pikiran yang kalut dan kosong. Hal ini menyebabkan terjadinya ungkapan "Jalmo Moro Jalmo Mati" pada dirinya, sehingga dia menjadi entitas gaib yang bersatu dengan alam astral dan semesta.

Nyai Samirah tidak pernah kembali lagi ke dunia manusia seperti sebelumnya, yaitu menjadi istri seorang laki-laki. Menurut Kanal YouTube Kisah Tanah Jawa, setiap hutan yang diduga angker pasti memiliki cerita yang menyertainya. Namun, banyak masyarakat tidak mengetahui cerita tersebut karena hanya tahu tentang kabar angker hutan tersebut saja.

Hutan yang diduga angker biasanya memiliki kejadian-kejadian yang tidak biasa atau menyeramkan yang terjadi di dalamnya. Mungkin ada hantu atau entitas gaib yang menghantui para pengunjung hutan tersebut, atau mungkin ada kejadian-kejadian aneh yang tidak dapat dijelaskan secara logis. Namun, meskipun banyak orang yang takut untuk masuk ke hutan yang diduga angker, terkadang ada juga yang merasa penasaran dan ingin tahu lebih lanjut tentang cerita di balik keangkeran hutan tersebut.

Bagi masyarakat, hutan angker dianggap sebagai tempat yang penuh dengan hal-hal gaib yang tidak dapat dipahami oleh manusia. Hal ini membuat masyarakat enggan untuk mendekati hutan tersebut karena takut akan hal-hal buruk yang mungkin akan menimpa mereka, seperti yang terjadi pada Nyai Samirah di Alas Kalang.

Menurut Om Hao, Nyai Samirah dulunya adalah manusia biasa yang mengalami masalah dengan suaminya sendiri. Masalah tersebut membuatnya sangat kalut dan merasa tidak tenang. Akhirnya, Nyai Samirah memutuskan untuk masuk ke Alas Kalang untuk mencari keheningan dan ketenangan.

Namun, tidak diketahui secara pasti apa yang terjadi selanjutnya pada Nyai Samirah di dalam hutan tersebut. Beberapa sumber menyebutkan bahwa dia menjadi entitas gaib yang bersatu dengan alam astral dan semesta, sementara sumber lainnya menyatakan bahwa dia hilang tanpa jejak. Walaupun demikian, kisah Nyai Samirah di Alas Kalang tetap diingat oleh masyarakat sebagai cerita tentang hutan angker yang penuh dengan misteri.

Ketika Nyai Samirah masuk ke Alas Kalang, dia tersesat dan akhirnya masuk ke dimensi astral. Di sana, dia bertemu dengan sosok yang lebih besar dari dirinya dan terpikat oleh sosok tersebut. Akhirnya, Nyai Samirah menjalin asmara dengan sosok tersebut dan menjadi Danyang atau lelembut, salah satu penguasa di Alas Kalang.

Nyai Samirah kemudian menemani Om Hao, praktisi supranatural yang sedang meneliti hutan terkait aspek sejarah, budaya, dan transformasinya dari masa lalu hingga sekarang. Nyai Samirah bersedia mendampingi Om Hao karena merasa bahwa tujuan Om Hao baik, yaitu untuk mencari informasi yang lengkap tentang hutan tersebut. Om Hao juga sopan santun dan memiliki izin tertulis dan tidak tertulis untuk melakukan penelitian tersebut.

Meskipun hutan angker dianggap sebagai tempat yang penuh dengan hal-hal gaib yang tidak dapat dipahami oleh manusia, ternyata ada juga sosok-sosok gaib yang bersedia membantu mereka yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang hutan tersebut. Nyai Samirah adalah salah satu contohnya, yang bersedia mendampingi Om Hao dalam penelitiannya demi tujuan yang baik.***