Lantas, hari apa saja yang berpotensi menjadi hari apes?
Untuk menentukan hari apes secara spesifik bagi weton tertentu, Primbon Jawa biasanya menggunakan perhitungan yang lebih mendetail, seperti:
-
Dino Paringkelan: Ini adalah perhitungan yang melibatkan siklus tujuh hari (Saptawara: Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu) dan lima hari pasaran (Pancawara: Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon) untuk menemukan kombinasi hari dan pasaran yang dianggap kurang menguntungkan untuk memulai aktivitas penting, seperti hajatan, pernikahan, atau perjalanan jauh. Setiap weton memiliki dino paringkelan atau ringkelnya sendiri.
-
Neptu Dina Opek: Beberapa perhitungan Primbon juga mencari hari dengan neptu tertentu yang jika digabungkan dengan neptu weton kelahiran, dapat menciptakan kombinasi yang kurang harmonis atau hari apes untuk aktivitas tertentu.
-
Arah dan Hari Pantangan: Primbon juga memiliki perhitungan arah dan hari pantangan yang didasarkan pada posisi kala (energi negatif) yang berputar. Setiap hari memiliki arah kala tertentu yang harus dihindari untuk aktivitas penting.
Tanpa mengacu pada perhitungan yang lebih kompleks seperti dino paringkelan atau neptu dina opek yang lebih detail dalam kitab Primbon, kita tidak dapat secara spesifik menyebutkan hari apa saja yang merupakan hari apes bagi pemilik weton Minggu Pahing.
Kategori Lara pada pancasuda adalah sebuah indikasi umum, sebuah lampu kuning, agar pemilik weton ini lebih waspada. Ini bisa berarti:
-
Potensi Gangguan Kesehatan: Pemilik weton ini mungkin lebih rentan terhadap gangguan kesehatan atau penyakit ringan, sehingga perlu menjaga pola hidup sehat dan kebugaran.
-
Ujian atau Cobaan: Kemungkinan menghadapi rintangan atau ujian dalam berbagai aspek kehidupan, seperti masalah pribadi, pekerjaan, atau keuangan.
-
Situasi Kurang Menyenangkan: Meskipun tidak selalu berupa musibah besar, bisa jadi ada situasi kecil yang menimbulkan rasa tidak nyaman atau kesulitan.
Oleh karena itu, bagi pemilik weton Minggu Pahing, kesadaran akan kategori Lara ini dapat menjadi pemicu untuk selalu berhati-hati, menjaga diri, dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan penting.
Primbon Jawa mengajarkan kita untuk selaras dengan alam dan waktu, bukan untuk takut pada nasib, melainkan untuk mengelolanya dengan bijaksana dan penuh persiapan.
Kesimpulan:
Weton Minggu Pahing, dengan neptu 14 dan sisa 4 (Lara) dalam perhitungan pancasuda, mengindikasikan adanya potensi periode yang memerlukan kewaspadaan lebih. Ini adalah sebuah isyarat untuk lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan dan menghadapi potensi cobaan.
Meskipun kita tidak bisa menyebutkan hari apes secara spesifik tanpa perhitungan Primbon yang lebih mendalam, pemahaman ini seharusnya memicu sikap hati-hati dan kesiapan dalam menghadapi tantangan hidup.
Artikel Terkait
Angka Cerai dan PMI Perempuan tertinggi di jateng: Perempuan Cilacap Pilih Jadi Janda Mandiri daripada Istri laki-laki Mokondo
Cirebon Naikkan PBB Nyaris 1000%, Pati 250% Saja Sudah Geger Geden—Netizen Serukan Pati Part 2
Ibnu Khaldun Sudah Ingatkan 600 Tahun Lalu! Pajak Tinggi Bikin Negara Runtuh, PBB Naik Ugal-Ugalan Kas Tetap Kosong
Prabowo Ingatkan: Indonesia Bisa Jatuh Jadi Negara Gagal dan Merugi Gara-Gara Ini!
Pajak Haram Sebagian Ulama Membolehkan, Sri Mulyani Samakan dengan Zakat, Rakyat Bayar, Pejabat Foya-Foya — Gimana Tidak Sakit Hati?
Prabowo: Silakan yang di Luar Pemerintahan, Kita Butuh Kritik – Meski Menyesakkan, Jangan Pernah Berhenti Kritik!
Kawunganten Pecah! Kirab Harmoni Kemerdekaan MI Al Hikmah 01 Bikin Jalan Desa Penuh Sesak, Ribuan Warga Tumpah Ruah Sorak Sorai!
Menteri PPPA Kecam Tragedi Cilacap: Anak Jadi Korban Kekerasan Ibu Kandung dan Pasangannya, Bukti Perlindungan Anak Masih Rapuh
Ayah Biadab Tanpa Nurani di Kesugihan, Cilacap Diduga Menghamili Anak Kandungnya, Penyintas Kini Hamil 8 Bulan
Wakil Bupati Cilacap Ammy Amalia Fatma Surya Turun Tangan, Dampingi Korban Dugaan Perkosaan Ayah Kandung di Kesugihan