Ivoknews.com - Beberapa waktu lalu Hadar Nafis Gumay, melakukan tindakan yang tidak biasa. Ia melaporkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Laporan ini berkaitan dengan adanya dugaan manipulasi data verifikasi faktual Partai Politik peserta pemilihan tahun 2024. Hal ini menimbulkan keprihatinan publik dan membuat Hadar Nafis Gumay merasa terpanggil untuk melakukan tindakan.
Sayangnya, hingga saat ini belum ada keputusan dan sikap pasti dari Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) terkait dugaan kasus yang melibatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Melalui channel Youtube milik Novel Baswedan, Ia mengekspresikan kegelisahannya terkait dugaan kasus yang melibatkan KPU RI.
Menurutnya, DKPP seharusnya dapat memprioritaskan hal ini dan memprosesnya dengan secepat mungkin.
“Sampai hari ini kabarnya proses verifikasi material, sebelumnya verifikasi adminitrasi. Ada juga petitum yang harus dimasukkan di dalam dokumen dan dokuman dalam bentuk digital word, dan sudah dimasukkan. Seharusnya DKPP bisa memprioritaskan ini,” ungkapnya.
Menanggapi dugaan kasus ini, Novel Baswedan mengomentari bahwa semua bukti yang ada sangat jelas, mulai dari rekaman video, rekaman suara, hingga materiil. Ia mengatakan bahwa jarang sekali ada dugaan masalah pelanggaran yang serius ini.
Menurut Novel, dengan adanya dugaan dan bukti yang jelas dan kuat seperti itu, masalah ini tidak seharusnya berlarut-larut dan harus segera diselesaikan.
“Bukti jelas, faktanya materiil. Karena jarang sekali ada masalah pelanggaran, seserius itu. Bukti, rekaman video, rekaman suara, kok senekad itu. Mustinya dalam pemikiran saya, dengan bukti sejelas itu tidak akan berlarut-larut,” terangnya.
Hadar Nafis Gumay sendiri mengaku tidak heran mengapa proses menjadi berlarut dan lama.
Ia menyebutkan bahwa dugaan manipulasi data verifikasi faktual Partai Politik peserta Pemilu 2024 dilakukan oleh KPU Pusat, sehingga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi lama dan berlarutnya proses di DKPP.
Gumay juga menduga pelakunya adalah KPU Pusat, sehingga tidak bisa disalahkan pada KPU Daerah. Kejadian ini merupakan manipulasi data yang sistematis dan terstruktur dari Pusat, dimana perintah untuk memanipulasi data diberikan dan diinstruksikan.
“Aktornya diduga kan KPU Pusat ya jadi kalau bicara ada KPU Daerah karena ada godaan godaan dari luar dan ada masalah, tapi ini sistematik dan terstruktur dari Pusat gitu ya, perintahkan diminta diinstruksikan untuk memanipulasi data,” imbuhnya.
"Bukan hanya merasa tidak amannya. Mereka ini juga dikucilkan, dipisahkan dari pergaulan. Kalau ada acara-acara, gak diinfokan. Mau minta dokumen, data, itu sudah gak dibolehin lagi sekarang, sama teman-teman lainnya," tambahnya.
Artikel Terkait
Shio Monyet Bisa Sukses dan Banyak Cuan 2023, Inilah Rekomendasi Pekerjaan Untukmu
Shio Ayam Bisa Membawa Perubahan Untuk Sukses dan Banyak Cuan 2023, Inilah Pekerjaan Cocok Untuknya
Shio Anjing Mampu Sukses dan Banyak Cuan 2023, Inilah Pekerjaan Cocok Untuknya
Shio Babi Akan Sukses Dan Banyak Cuan 2023, Inilah Rekomendasi Pekerjaan Cocok Untuknya
Cek Fakta Berita Hoax! Hotman Paris Laporkan Farhat Abbas dan Nikita Mirzani ke Polisi
Fitri Salhuteru dan Nikita Mirzani Saling Unfollow Instagram, Diduga Terseret Dalam Persetruan Bunda Corla
Festival Film Kabupaten Brebes Jadi Ajang Penting Bagi Sineas Muda Untuk Tunjukan Kreativitas
Polda Metro Jaya Akan Rekonstruksi Ulang Kasus Kecelakaan Mahasiswa UI, Para Ahli Akan Dilibatkan
Denise Chariesta dan JK Saat Liburan Di Thailand, Warganet Sindir Rambut Seperti Tukang Parkir
Gangga Mascoditos Rilis Lagu Terbaru Dengan Judul 'Kusapa Lewat Nada', Dalam Video Clipnya Selipkan Aksi Sulap