Cek Fakta: Barang Bukti Kuat Berisikan Rekaman Penyebab Kematian Brigadir J Sampai Hubungan Gelap Ferdy Sambo

Ivoknews.com - Brigjen Yoshua atau kuasa hukum keluarga Brigjen J, Kamaruddin Simanjuntak membeberkan isi barang bukti yang dimilikinya berupa rekaman penyebab kematian sampai hubungan gelap Ferdy Sambo.

Komaruddin Simanjuntak juga mengatakan bahwa barang bukti itu berupa telepon genggam (HP) yang berisi rekaman penyebab kematian Brigadir J berikut cek fakta dari kejadian tersebut.

Rekaman itu juga berisi bukti-bukti bahwa Ferdy Sambo memiliki hubungan gelap dengan seorang wanita.

Tidak hanya itu dia juga menegaskan tudingan hubungan terlarang dengan 'sosok wanita cantik', " yang menyebabkan kematian Brigadir J.

Baca Juga: Chord dan Lirik Lagu Ya Lal Wathon Karya KH Wahab Hasbullah, Tumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air

Sebagaimana dikutip Ivoknews dari Pikiran Rakyat yang ditulis Eka Alisa Putri dengan judul “Pengacara Bongkar Isi Barang Bukti Dahsyat Soal Kematian Brigadir J, Ancaman”

"Saya punya bukti rekaman elektronik," ucap Kamaruddin Simanjuntak dalam acara talkshow 'Kontroversi'.

"Saking dahsyatnya bukti ini, diincar terus oleh brigadir Jenderal (Brigjen) yang memintai keterangan daripada klien saya," katanya menambahkan.

Bahkan, saat keluarga Brigjen J memberikan informasi, Brigjen yang datang ke Jambi berulang kali hanya membidik ponsel yang berisi rekaman itu.

Baca Juga: Tumbuhkan Cinta Tanah Air, Bacaan Doa 17 Agustus 2022 di HUT RI ke 77 Mudah Dihafal

"Bahkan ketika klien saya memberi keterangan, penyelidik atau penyidik ini tidak mau menuliskan di dalam BAI, tetapi yang diincar adalah handphone ini, barang bukti ini," tutur Kamaruddin Simanjuntak.

"Di situlah luntur kepercayaan saya kepada penyelidik dan atau penyidik yang ikut ke Jambi," ujarnya menambahkan.

Kamaruddin Simanjuntak juga keberatan kepada Polisi yang meminta keterangan di Jambi, karena tidak masuk dalam berita acara wawancara (BAI).

"Dan saya protes, kenapa ini orang 11 saksi saya doktrin untuk berkata yang benar tapi ketika saya perhadapkan, kami dimintai keterangan, tidak tertulis," ucapnya.