Gus Baha: Cari Jodoh Jangan yang Pelit, Ini Alasannya

Ivoknews.com - KH. Bahaudin Nursalim atau lebih dikenal dengan sapaan Gus Baha adalah ulama yang mempunyai kealiman yang luar biasa dan terkenal sederhana. Begitu juga ketika beliau menyampaikan penjelasan mengenai jodoh jangan yang terlalu sempurna, yang biasa saja.

Bagi kita sebagai manusia mengetahui bahwa jodoh adalah suatu rahasia Tuhan yang tidak ada yang tahu siapa dan kapan bertemunya. Maka dari itu, Gus Baha menyampaikan bahwa dalam beberapa hal kita tidak perlu terlalu ideal dalam memilih jodoh.

Gus Baha menjelaskan dalam sebuah video yang dikutip ivoknews.com dalam kanal Youtube @SantriGayeng pada Minggu, 6 Oktober 2022 bahwa dalam mencari jodoh setidaknya kita perlu mengupayakan bahwa jodoh kita beraal dari keturunan yang sholih.

Baca Juga: Memiliki Watak Tegas, inilah Kunci Sukses Pasaran Pon Berdasarkan Primbon Jawa

Meskipun begitu, Gus Baha menjelaskan bahwa definisi sholih di sini juga bermacam-macam. Terkhusus memilih jodoh juga tafsir mengenai sholih juga ada tingkatannya, ada yang ringan, berat, dan lain sebagainya.

Selain itu Gus Baha juga menjelaskan bahwa sebaiknya dalam memilih jodoh juga tergantung kelasnya. 

Dalam arti, kita juga harus dapat mengukur diri kita sendiri dalam kemampuan untuk menyesuaikan dengan jodoh kita.

Tentu saja kita sebagai hamba yang beriman ingin mempunyai jodoh yang baik, dermawan, sholih, apapun istilahnya yang penting itu kebaikan.

Gus Baha menjelaskan juga, yang paling penting kita sudah berusaha memantaskan diri untuk menjemput jodoh kita nantinya.

Karena, ketika kita memilih jodoh misalkan dari keluarga yang pelit, meskipun anaknya sudah menjadi alim, pintar ngaji, baik, tetap saja potensi gen dalam kandungan orangtua juga menjadikan anaknya juga menjadi pelit. 

Hal itu bisa jadi karena pelit di sini menjadi turun temurun dari gen yang sudah ditakdirkan, Ujar Gus Baha.

Baca Juga: Anime Baru Karya Makoto Shinkai Berjudul Suzume no Tojimari Rilis Tanggal 11 November di Jepang!

Gus Baha juga pernah didawuhi oleh almarhum ayahnya bahwa jangan menjadi orang yang pelit.

Memang jika perkara pelit ini sudah menjadi karakter maka akan susah untuk mengubahnya karena sudah akut.