Ivoknews.com - Dalam perjalanan hidupnya, Hary Tanoesoedibjo telah menorehkan kisah yang inspiratif dan unik. Dulu, ia sering terlibat dalam tawuran remaja, namun kini telah menjadi seorang konglomerat sukses yang menjadi pemilik MNC Grup.
Lahir pada tanggal 26 September 1965 di Surabaya, Jawa Timur, Hary Tanoe memulai perubahan hidupnya setelah mengalami masa remaja yang penuh tantangan. Ketika masih sekolah, ia mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang bandel dan jarang belajar, bahkan sering melakukan kecurangan dalam ujian. "Dulu, saya bandel, jarang belajar, gak pernah belajar, suka nyontek, (nilai) merahnya banyak dan suka berantem," ungkap Hary Tanoe seperti yang dikutip dari saluran YouTube Daniel Manantha Network.
Ia bahkan memimpin tawuran antara sekolahnya dengan sekolah lain, yang pada akhirnya membuatnya diusir. Dampak dari kejadian tersebut, Hary Tanoe mengakui bahwa ia harus menghadapi masa diskors selama enam bulan dan kemudian menganggur. "Saya diskors 6 bulan, dan akhirnya dipecat. Saya merasa terpuruk," tambahnya.
Meskipun ibunya memberikan nasihat yang berulang kali, Hary seringkali tidak memperhatikannya. Ia merasakan kejatuhannya ketika mendengar ejekan dari kepala sekolah di hadapan ibunya sendiri.
Namun, perjalanan Hary Tanoesoedibjo tidak berhenti di sana. Ia mampu mengubah hidupnya melalui tekad dan kerja keras. Menyelesaikan studinya di bidang teknik elektro di California State University, Sacramento, Amerika Serikat, menjadi salah satu tonggak penting dalam pendidikan formalnya.
Dengan kegigihan dan ketekunan yang luar biasa, Hary Tanoesoedibjo akhirnya berhasil membangun bisnis yang sukses dan menjadi seorang politikus terkemuka di Indonesia. Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang, mengajarkan bahwa meskipun mengalami masa lalu yang sulit, tetap ada kesempatan untuk berubah dan mencapai kesuksesan yang gemilang.
Hary mengungkapkan bahwa dia adalah seorang remaja yang bandel, jarang belajar, suka menyontek, dan sering terlibat dalam tawuran. "Jadi, dulu saya bandel, jarang belajar, gak pernah belajar, suka nyontek, (nilai) merahnya banyak dan suka berantem," kenang Hary.
Namun, kehidupan Hary berubah saat terjadi kejadian yang mengubah perspektifnya. Hary mengungkapkan bahwa dia dipermalukan oleh kepala sekolah di depan ibunya sendiri. "Saya down waktu itu, apalagi saya dimaki-maki sama kepala sekolah 'kamu bodoh' apa itu di depan ibu saya," ujar Hary dengan penuh emosi.
Mendapat nasihat dari sang ibu, Hary pada awalnya mengabaikannya. Namun, nasihat dan perhatian yang konsisten membuat Hary mulai mempertimbangkan ulang pilihannya. Ketika ibunya menangis di hadapannya, Hary merasakan betapa besar cinta dan kepedulian yang ibunya miliki terhadapnya. "Begitu saya menoleh lihat ibu saya menangis, di situ saya mulai memikirkan ibu saya, sangat sayang sama saya," kenang Hary dengan haru.
Setelah momen itu, Hary menyadari bahwa dia harus mengubah dirinya. Dia memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya dan mengikuti ujian paket C. Hary berhasil lulus dan melanjutkan studinya di luar negeri. Dalam perjalanan pendidikannya, Hary menunjukkan dedikasi yang luar biasa dan semangat yang tinggi. Dia berjanji untuk berubah dan membuktikan bahwa dia bisa menjadi lebih baik.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Hary Tanoesoedibjo melangkah ke dunia pengusaha. Dengan kerja keras, tekad yang kuat, dan visi yang jelas, Hary berhasil membangun MNC Group menjadi salah satu perusahaan media dan hiburan terbesar di Indonesia.
Kisah inspiratif Hary Tanoesoedibjo mengajarkan kita pentingnya mendengarkan nasihat orang terdekat dan mengubah diri kita ketika menghadapi kesulitan. Hary adalah bukti nyata bahwa dengan tekad dan perjuangan yang kuat, kita bisa mengatasi masa lalu yang kelam dan meraih kesuksesan di masa depan.
Hary Tanoesoedibjo, seorang pengusaha sukses dan pendiri MNC Group, juga dikenal karena keterlibatannya dalam dunia politik. Pada tahun 2015, Hary mendirikan Partai Perindo (Partai Persatuan Indonesia) dan memegang posisi sebagai ketua partai.
Partai Perindo, yang didirikan oleh Hary dengan visi persatuan dan keberagaman, berhasil meraih kursi di parlemen Indonesia dalam pemilihan umum legislatif tahun 2019. Hal ini merupakan bukti dari komitmen dan dedikasi Hary untuk terlibat dalam pembangunan negara melalui jalur politik.
Artikel Terkait
Al Zaytun: Dilema Mahfud MD dalam Membubarkannya, Nasib Pelajarnya Menggantung?
Jokowi Menegaskan pada Relawan ABJ: Pilpres 2024, Tak Mau Dibawa-Bawa ke Mana-mana
Polri Menyampaikan Pesan Kepada Masyarakat: Menghadapi Kasus Panji Gumilang dengan Kewaspadaan dan Kepedulian
Misteri Kematian Mendadak Belasan Kucing di Sunter: Polisi Beraksi untuk Mencari Keadilan
Perjalanan Baru Kyuhyun Super Junior: Meninggalkan SM Entertainment, Melangkah ke Antenna
Duel Maut Remaja: 10 Orang Diperiksa sebagai Saksi dalam Kasus yang Menggemparkan Ini
Mengungkap Motif Dibalik Duel Dua Remaja Sokaraja dan Saksi-saksi yang Menyaksikan Adu Kekuatan Ini
Pemuda Cilacap Ditangkap Polisi karena Diduga Mengendarai Motor dalam Kondisi Mabuk
Ambisi Persebaya: Aji Santoso Mengumumkan Kesiapan untuk Mencuri Poin Lagi di Stadion Jatidiri
Puluhan Bonek Dipulangkan Setelah Mencoba Melakukan Away Nekat Menuju Semarang Jelang Laga PSIS vs Persebaya